Dosis Obat

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُِ

                                  BAB I
                       PENDAHULUAN


1.1. Latar belakang

Dewasa ini mahasiswa D-III farmasi banyak dibutuhkan untuk meningkatkan taraf kesehatan terhadap ancaman dari berbagai penyakit di lingkungan masyarakat. Untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dibidang kesehatan khususnya tenaga kefarmasian. Salah satu cara untuk mendapatkan tenaga teknis kefarmasian yang berkualitas dan profesional, dengan memberikan tugas.
Poltekkes Kemenkes Jakarta II jurusan Farmasi, telah memasukkan tugas ke dalam kurikulum sebagai salah satu program pendidikan dan mewajibkan mahasiswa-mahasiswi untuk mengerjakan tugas, yang berkaitan langsung dengan dunia kerja sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan sehingga sebelum terjun langsung ke dunia pekerjaan kefarmasian.
Dalam tugas kali ini kami dituntut untuk membuat makalah tentang “Dosis Obat”. Dalam dunia studi farmasi mahasiswa wajib mengetahui apa itu dosisobat dan bagaimanacaramenentukandosisobat.

1.2. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan dosisobat?
b) Apa sajafaktordaricaramenetukandosisobat?
c) Bagaimana caramenentukandosisobat?

1.3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apaitudosisobat
2. Mengetahui jenis - jenisdosisobat
3. Mengetahuifaktordancaramenentukandosisobat






                               BAB II
                       PEMBAHASAN


2.1. Pengertian Dosis
Dosis adalah takaran obat yang menimbulkan efek farmakologi (khasiat) yang tepat dan aman bila dikonsumsi oleh pasien.
Dosisobat  yangharusdiberikanpadapasienuntukmenghasilkanefek yang diharapkantegantungdaribanyakfaktor, antara lain usia, bobotbadan, jeniskelamin, besarnyapermukaanbadan, beratnyapenyakitdankeadaandaya - tangkispenderita.
Takaranpemakaian yang dimuatdalamFarmakope Indonesiadanfarmakopenegara - negara lain hanyadimaksudkansebagaipedomansaja. Begitu pula dosismaksimal (MD), yang biladilampauidapatmengakibatkanefektoksis, bukanmerupakanbatas yang harusmutlakditaati. Dosismaksimaldaribanyakobatdimuat di semuafarmakope, tetapikebiasaaninisudahditinggalkanolehFarmakopeEropadannegara - negara Barat karenakurangadanyakepastianmengenaiketepatannya, antara lain berhubungdenganvariasibiologidanfaktor- faktortersebut di atas. Sebagaigantinya, kinidigunakandosislazim, yaitudosis rata - rata yang biasanya (lazim) memberikanefek yang diinginkan.
Dosisfarmakopeluarnegerisebetulnyaberlakuuntuk orang Barat dewasaberdasarkanbobotbadan rata - rata 150 pound (=68 kg). Tubuh orang Indonesia padaumumnyalebihkecildengan rata - rata beratnya 56 kg, sehinggaseharusnyamendapatkantakaran yang lebihrendah pula. Dalampraktek, halinitidakataukurangdiperhatikan, tidak pula soalvariasimengenaibesar - kecilnyapasienkarenaperbedaandosisantarakeduabobotbadanhanyak.l. 16%. Selisihinidapatdiabaikanmengingatvariasi individual mengenaidayaresorpsiobat di dalamtubuh yang jauhlebihbesar, kadang - kadangsampailebihdari 50%.

2.2. Jenis - jenis dosis
1) Dosis lazim
Dosis lazim adalah dosis yang diberikan berdasarkan petunjuk umum pengobatan yang biasa digunakan, referensinya bisa berbeda-beda, dan sifatnya tidak mengikat, selagi ukuran dosisnya diantara dosis maksimum dan dosis minimum obat.

2) Dosis terapi
Dosis terapi adalah dosis yang diberikan dalam keadaan biasa dan dapat menyembuhkan pasien.

3) Dosis minimum
Dosis minimum adalah takaran dosis terendah yang masih dapat memberikan efek farmakologis (khasiat) kepada pasien apabila dikonsumsi.


4) Dosis maksimum
Dosis maksimum adalah takaran dosis tertinggi yang masih boleh diberikan kepada pasien dan tidak menimbulkan keracunan.

5) Dosis toksik
Dosis toksik adalah takaran dosis yang apabila diberikan dalam keadaan biasa dapat menimbulkan keracunan pada pasien. (takaran melebihi dosis maksimum)

6) Dosis Letalis
Dosis letalis adalah takaran obat yang apabila diberikan dalam keadaan biasa dapat menimbulkan kematian pada pasien, dosis letal dibagi menjadi 2 :
a) Dosis letal50 : takaran dosis yang bisa menyebabkan kematian 50% hewan percobaan
b) Dosis letal 100 : takaran dosis yang bisa menyebabkan kematian 100% hewan percobaan

2.3. Initial Dose
Merupakan dosis permulaan yang diberikan pada penderita dengan tujuan agar konsentrasi / kadar obat dalam darah dapat dicapai lebih awal.
2.4. Loading Dose
Dosis obat untuk memulai terapi sehingga dapat mencapai konsentrasi terapeutik dalam cairan tubuh yang menghasilkan efek klinis.
2.5. Maintenance Dose
Dosis obat yang diperlukan untuk memelihara-mempertahankan efek klinik atau konsentrasi terapeutik obat yang sesuai dengan dosis regimen.Diberikan dalam tiap obat untuk menggantikan jumlah obat yang dieliminasi dari dosis yang terdahulu. Penghitungan dosis pemeliharaan yang tepat dapat mempertahankan suatu keadaan stabil di dalam tubuh

2.6. Cara perhitungan dosis
1. Berdasarkan umur
a. Rumus Young (untuk anak <8 tahun)
Dosis Dewasa = n (tahun)/n(tahun)+12 X dosis

b. Rumus Fried
Dosis = n(bulan)/150 X dosis dewasa
c. Rumus Gaubius ( Pecahan X dosis dewasa)
0 - 1 tahun = 1/12 X dosis dewasa
1-2 tahun = 1/8 X dosis dewasa
2-3 tahun = 1/6 X dosis dewasa
3-4tahun = ¼ X dosis dewasa
4-7 tahun = 1/3 X dosis dewasa
7-14 tahun = ½ X dosis dewasa
14-20 tahun = 2/3 X dosis dewasa
21-60 tahun = dosis dewasa
d. Rumus Bastedo
Dosis = n (tahun)/30 X dosis dewasa
e. Rumus dilling
Dosis = n(tahun)/20 X dosis dewasa
f. Rumus Cowling
Dosis = n ( tahun)/24 X dosis dewasa

Catatan:
n = umur dalam satuan tahun yang digenapkan keatas. Misal pasien 1 tahun 1 bulan dihitung 2 tahun.

2. Berdasarkan berat badan
a. Rumus Clark (Amerika )
Dosis = bobot badan ( pon) /150 X dosis dewasa
b. Rumus Thremich-Fier (Jerman)
Dosis = bobot badan anak (kg)/70 X dosis dewasa
c. Rumus Black (Belanda)
Dosis = bobot badan anak (kg)/62 X dosis dewasa
d. Rumus Junkker & Glaubius (panduan umur dan bobot badan)
Dosis = % X dosis dewasa

3. Berdasarkan luas permukaan tubuh
a. Farmakologi
Dosis = luas permukaan tubuh anak/1,75 X dosis dewasa
b. Rumus Catzel
Dosis = luas permukaan tubuh anak/luas permukaan tubuh dewasa X 100  X dosis dewasa

4. Rumus untuk menentukan presentase dosis maksimum obat
a. Presentase dosis maksimum sekali:
Takaranobat sekali dalam resep/ dosis maksimum X 100%
b. Presentase dosis maksimum sehari:
Takaran obat sehari dalam resep/dosis maksimum X 100%


ContohSoalI :Theophyllin 50mg
Efedrin HCL 2mg
HCL Codein 5mg
Nadane ¼ tab
Luminal 10mg
Mf pulv. Dtd no. XV
S t dd p1 pc
Pro: Amelia 2 tahun (10kg)
1. DosisDilling(15 tahun)
Codein HCL (60mg/300mg)
15/20 x 60mg/300mg = 45mg/225mg
1 x p = 5mg < DM
1 x h = 5mg x 3 = 15mg <DM

2. Dosis Young (6 tahun)
6/6 + 12 x 60mg/300mg = 20mg/100mg
1 x p = 5mg <DM
1 x h = 5mg x 3 = 15mg <DM

3. DosisGaubius (2 tahun)
1/8 x 60mg/300mg = 7,5mg/37,5mg
1 x p = 5mg <DM
1 x h = 5mg x 3 = 15mg <DM

4. Dosis Fried (3 bulan)
Codein HCL 1mg
3/150 x 60mg/300mg = 1,2mg/6mg
1 x p = 1mg <DM
1 x h = 1mg x 3 = 3mg <DM

ContohSoal II (LuaspermukaantubuhFarmakologi)
HitungberapadosisCefiximnuntukanak yang luaspermukaantubuhnya 0,85m2, jikaluaspermukaantubuh orang dewasa rata – rata = 1,73 m2
DiketdosisdewasaCefiximn 20mg/inj
Dosis = 0,85 m2/1,73m2 x 20mg = 9,826mg
ContohSoal III ( Beratbadanpasien)
Hitungberapadosis 1x pakaidandandosissehariCefiximn, untukbayi yang berusia 10 bulandenganberatbadan 8kg, jikadiketahuidosisCefiximndalamsehari = 6mg/kg, denganaturanpakai 2x sehari
Penyelesaian:DosissehariCefiximn = 8kg x 6mg/kg = 48mg
Dosis 1x pakai = 48mg/2 = 24mg

2.7. Efek dosis jika:
1) Berlebih
Efek samping yang dapat terjadi bila kelebihan dosis (over dosis) obat adalah dapatmenimbulkanefektoksis, nyeri lambung,jantung berdebar, gelisah, dankejang atau hilang kesadaran. Dampak terburuknya dapat mengakibatkan kematian.

2) Kekurangan
Efeksamping yang dapatterjadibilakekurangandosisobat(under dose)adalahtidakmenghasilkanefek, sepertihasilpenyembuhan yang diinginkantidakakantercapaidenganbaik. Selainitupadakemoterapeutikadapatmenimbulkanresistensikuman.

2.8. Satuan berat yang digunakan dalam dosis obat adalah : gram, mg, mcg.
1 Gram = 1000 mg
1 Miligram = 1000 mcg
Dalam bentuk larutan = Mililiter (ml)
1 liter = 1000 ml















                             BAB III
                           PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Makalah ini dapat memberikan informasi tentang dosisobat, faktor yang mempengaruhipenentuandosisobat, caramenetukandosisobat, jenis - jenisdosisobat, danefekdarikelebihansertakekurangandosisobatsehingga mahasiswa dapat mengetahui dan mengenalnya lebih dalam lagi. Ternyatadalammenentukandosisobattidakbisadengansembarangan. Banyakcara yang dapatdipakaiseorangdokteratauapotekerdalammenentukandosisobat, tergantungdariberbagaikondisisipasien. Denganadanyamakalahinijugasemakinmembuatpembacaataupembuatmakinmengertilagiapadanbagaimanadosisobat.
3.2. Saran
Sebaiknyasetelahkitamembacadanmemahamitentangdosisobat, diharapkantidakakanterjadikesalahandalammenentukandosisobat.pahamibaik - baikbagaimanakondisipasiensecarakeseluruhan, supayatidakterjadikekeliruandalampenentuandosisobatnya. Utamakanketelitiandalammembacadosiskarenajikatidak, makaakanmengakibatkanefek yang tidakbaikbahkankematianterhadappasien.




















                        Daftar Pustaka

Obat - obatpentingedisikeenamcetakanketiga
Trisusilowatibhm.blogspot.com
Muhammadcank.wordpress.com
Kumpulan.info
Zulliesikawati.wordpress.com
www.slideshare.med
BukuPengantarPraktikjumFarmasetika

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُْ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Bakteri, Virus, Jamur, dan Protozoa