Serbuk II

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُِ

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Menurut jenis bahan dan cara pembuatannya, serbuk dibagi menjadi
2.1.1. Bahan padat halus sekali
1) Tidak berkhasiat keras: sulfur (belerang) dalam pembuatan serbuk tidak diayak, umumnya dalam bedak tabur.
2) Berkhasiat keras: jumlah banyak langsung dikerjakan salam lapisan zat tambahan, sedangkan dalam jumlah sedikit dan tidak dapat ditimbang dalam mg, maka dibuat dalam pengenceran.

2.1.2. Bahan padat berupa hablur/Kristal: umumnya digerus terlebih dahulu sebelum dicampur:
1) Camphora: sangat mudah menggumpal kembali jika digerus. Sebelum digerus tambahkan pelarut etanol 95% sampai larut lalu keringkan dengan zat tambahan.
2) Asam salisilat: Kristal jarum sangat ringan, mudah terbang, digerus dengan penambahan pelarut etanol 95%, keringkan.
3) Asam benzoat, mentol, naftel, safol timol, digerus dengan penambahan etanol 95%.
4) Iodium digerus dengan penambahan etanol 95% atau eter, dikeringkan.
Sebagai pegangan dipakai disini, bahwa dalam serbuk-serbuk, terbagi atau tidak terbagi-bagi, selalu dipakai senyawa yang telah dikeringkan. Bukan karena seringkali ada kemungkinan terjadi perubahan kimia. Dimana air hablur terpisah semuanya atau sebagian, umpamanya pada natrium sulfat pada kalium bromide, tetapi jika ada air hablur seringkali dapat terjadi suatu reaksi kimia, yang tak terjadi jika dipakai senyawa yang telah dikeringkan. Hendaklah diperhatikan, bahwa air mempercepat terjadinya sebagian besar dari reaksi-reaksi kimia dan bahwa dalam keadaan basah seringkali terjadi reaksi yang akan dalam keadaan kering praktis tak terjadi (umpamanya pada serbuk dengan asam sitrat dan suatu hidrogenkarbonat).
Dari garam yang telah dikeringkan, diambil pada :
- Carbonas natricus 50%
- Sulfas ferrosus 67%
- Sulfas kalico aluminicus 67%
- Sulfas mangsicus 67%
- Sulfas natricus 50%
Dalam serbuk yang tak terbagi-bagi, perbedaan bobo itu harus terisi lagi lagi dengan laktosa, pada serbuk terbagi-bagi hal ini tak perlu.

5) Campuran-campuran yang mencair dalam serbuk:
Karena terjadinya suatu penurunan titik cair pada waktu mencampurkan bermacam-macam senyawa dengan sebaik-baiknya, dalam serbuk-serbuk harus diperhitungkan pada mencairnya suatu campuran, teristimewa senyawa-senyawa yang mempunyai titik cair yang rendah. Dalam hal seperti ni, masa harus dikeringkan dengan suatu yang netral, dimana seringkali dipakai laktosa; tetapi menurut pengalaman saya lebih mudah jika dipakai serbuk radix liquirtae. Masa itu dikeringkan, sampai tak lembab dari pada suatu gula minyak dan diberikan dalam kertas perkamen, tetapi tidak dalam kertas malam atau kertas lilin, karena malam atau lilin seluruhnya atau sebagian, terlarut dalam cairan, sehingga serbuk menempel pada kertas itu. Jadi serbuk-serbuk demikian seringkali dibuat lebih berat daripada 0,5 g. suatu cara yang baik pula, ialah dengan mencairkan zat-zat itu sendiri dalam pati yang telah dikeringkan dahulu.
Senyawa-senyawa penting, dimana harus diperhitungkan kemungkinan mencair, ialah :

o Kamfer
o Monobromkamfer
o Mentol
o Timol
o Minyak coklat
o Carbonas guaicoli
o Antipyrin
o Resorsin
o Naftol
o Guajakol
o Efedrin
o Kardiazol
o Uretan
o Anestatin
o Salol
o Fenol
o Chloralhida

2.1.3. Serbuk dengan bahan setengah padat/ Sari-sari kental dalam serbuk-serbuk
Jika dalam serbuk-serbuk terkandung sari-sari kental, maka ini harus dikeringkan dahulu. Setelah sari kental dilarutkan dalam sedikit etanol dalam sebuah mortir yang dihangatkan, ditambahkan zat yang akan dipakai untuk mengeringkan sebaiknya laktosa, kemudian digerus sampai kering betul-betul. Hendaklah diperhatikan bahwa mortir hanya boleh dihangatkan sedikit saja dan bahwa tak boleh dipakai terlalu banyak larutan etanol; hendaklah diperhatikan supaya masa yang dogerus seringkali dilepaskan dari dinding mortir dengan sebuah sudip.
Sebaiknya mortir itu dihangatkan dengan jalan mengisinya dengan air panas, dimasukkan dan kemudian ditunggu sampai bagian luar dari mortir terasa hangat, setelah mana mortir dan antan dikeringkan dengan sehelai kain.
Larutan etanol mana yang dipakai, tergantung dari zara pembuatan sari kental; maka pada extractum belladonae, extractum hyoscami, extractum visci albi, extractum secali cornuti, extractum stramonii dan extractum aconite dipakai etanol 70% tetapi etanol 90% pada extractum carmabis indicae.
Selain dari pada laktosa dapat pula dipakai senyawa-senyawa netral lain untuk megeringkan sari-sari misalnya : saccharum album, brometum natricum atau kalicum, sulfas kalicusm kaolinum, bolus alba, radix liquritae dan macam-macam pati. Yang tak boleh dipakai ialah zat-zat yang bereaksi basa, seperti oxydum magnesicum dan carbonas.

2.1.4. Serbuk dengan bahan cair/ Tingtur-tingtur dalam serbuk
Dalam serbuk-serbuk, tingtur dikerjakan dengan cara yang sama, tetapi disini dapat terjadi kesukaran, bahwa tingtur mengandung zat-zat berkhasiat yang dapat menguap jika dipanaskan di atas penangas air. Maka kita mempunyain kemungkinan berikut :
a. Zat-zat yang berkhasiat dari tingtur, tak menguap jika dipanaskan di penangas air : maka dapat dilakukan seperti yang dikerjakan pada waktu megerjakan sari kental, tetapi tentu tanpa melarutkannya dahulu dalam etanol, umpamanya : tincture opii, tincture aonitii, tincture ratanhiae, tincture gentlanae dll. Jika banyaknya tingtur itu besar, maka lebih dahulu tingtur diuapkan dalam mortir hangat, sebelum ditambahkan  zat yang akan dipakai untuk mengeringkan itu, karena jika tidak masa akan terlalu basah dan mudah lengket pada dinding mortir.
b. Zat-zat yang berkhasiat dari tingtur, dapat menguap jika dipanaskan dipenangas air atau terurai jika dipanaskan, maka kita bedakan 2 hal :
1. Tingtur-tingtur tak dapat diganti oleh komponen-komponennya : pengeringan dilakukan dengan jalan bias am tetapi teristimewa dijaga supaya suhunya serendah mungkin : tincture opii crocata, tincture valerian, dll. Tingtur-tingtur yang tidak tahan pemnasan, dalam jumlah sedikit dapat ditambahkan bergitu saja.
Solutio nitroglycerini dalam serbuk tak diuapkan sampai kering, jumlah zat lain ini selalu demikian kecilnya, sehingga dapat dicampurkan begitu saja pada serbuk itu.
2. Tingtur dapat diganti oleh komponen-komponennya : tincture opii benzoica, solutio jodii spirituosa. Dalam hal ini diambil komponen-komponen dari larutan itu dan tentu cairan etanolnya dihilangkan.

2.1.5. Serbuk dengan bahan tablet dan kapsul


2.2. Campuran serbuk menjadi basah atau mencair
2.3. Cara pengemasan
1) Kemasan untuk serbuk terbagi
Pada umumnya serbuk terbagi terbungkus dengan kertas perkamen atau dapat juga dengan kertas selofan atau sampul polietilena untuk melindungi serbuk dari pengaruh lingkungan. Serbuk terbagi biasanya dapat dibagi langsung (tanpa penimbangan) sebelum dibungkus dalam kertas perkamen terpisah dengan cara seteiliti mungkin, sehingga tiap-tiap bungkus berisi serbuk yang kurang lebih sama jumlahnya. Hal tersebut biasa dilakukan bila presesntasen perbandingan pemakaian terhadap dosis maksimal kurang dari 80%.  Bila presesntasen perbandingan pemakaian terhadap DM sama dengan atau lebih besar dari 80% maka serbuk harus dibagi berdasarkan penimbangan satu per satu.
Pada dasarnya langkah-langkah melipat atau membungkus kertas pembungkus serbuk adalah sebagai berikut :
a. Letakkan kertas rata diatas permukaan meja dan lipatkan ½ inci kearah kita pada garis memanjang pada kertas untuk menjaga keseragaman, langkah ini harus dilakukan bersamaan dengan lipatan pertama sebagai petunjuk.
b. Letakkan serbuk baik yang ditimbang atau dibagi-bagi ketengah kertas yang telah dilipat satu kali lipatannya mengarah keatas disebelah seberang dihadapanmu.
c. Tarikalah sisi panjang yang belum dilipat keatas dan letakkanlah pada kira-kira garis lipatan pertama, lakukan hati-hati supaya serbuk tidak berceceran.
d. Peganglah lipatan dan tekanlah sampai menyentuh dasar kertas dan lipatlah kehadapanmu setebal lipatan pertama.
e. Angkat kertas, sesuaikan dengan ukuran dos tempat yang akan digunakan untuk mengemas, lipat bagian kanan dan kiri pembungkus sesua dengan ukuran dos tadi. Atau bila pengemasnya plastic yang dilengkapi klip pada ujungnya usahakan ukuran pembungkus satu dengan yang lainya seragam supaya tampak rapi.
f. Kertas pembungkus yang telah terlipat rapi maskkan satu persatu dalam dos atau plastic klip. Pada lipatan kertas pembungkus tidak boleh ada serbuk dan tidak boleh ada ceceran serbuk.

2) Kemasan untuk serbuk tak terbagi
Untuk pemakaian luar,serbuk tak terbagi umumnya dikemas dalam wadah kaleng yang berlubang-lubang atau sejenisnya ayakan memudahkan penggunaan pada kulit. Misalnya bedak tabor.
Sedangkan untuk obat dalam, serbuk tak terbagi biasa disimpan dakan botol berumulut lebar supaya sendok dapat mudah keluar masuk melalui mulut botol. Contohnya serbuk antacid, serbuk laksativa.
Wadah dari gelas digunakan pada serbuk yang mengandung bahan obat higroskopis/mudah mencair, serbuk yang mengandung bahan obat yang mudah menguap. Untuk serbuk yang komponennya sesitif terhadap cahaya menggunakan wadah gelas berwarna hijau atau amber.


وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُْ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Bakteri, Virus, Jamur, dan Protozoa

Better Than You Think !