Untukmu Para Pejuang PTN
Assalaamu'alaikum Warohmatullaahi wabarokaatuh
Ashhabii fiillah in shaa allah, gimana nih kabarnya ? Lama juga ya rupanya gue gak ngebuka nyepam disini. Pantesan, pas login agak berdebu gitu (Oke ini garing. Skip.) Dimana pun dan kalian berada dan bagaimana pun keadaan kalian, semoga selalu dalam lindungan Allah subhanallahu wata'ala. Aamiin.
Hmm.. bicara masalah SNMPTN, gimana ? Apa kabar nih ? Keterima ? Ketolak ? Atu bahkan gak ada kesempatan untuk ikut SNMPTN ? Gue jadi inget kejadian setahun yang lalu. Dimana saat itu gue lah yang berada di posisi salahsatu pejuang kampus. Hehe.
Terlepas dari ketolak atau keterima, sebenarnya, apa yang kamu cari ? Apakah yang lebih kamu pentingkan ? Jurusannya ? Atau kampusnya ?
Teman-teman seperjuangan sepenanggungan sehidup semati (apa dahh..) kali ini gue cuma memberikan semangat bagi yang belum berhasil, sekaligus kembali mengajak berpikir.
1. Lihat dari sisi yang berbeda
Kita gak munafik, salahsatu yang kita harapkan dari kuliah adalah wisuda, gelar, dan ijazah. Ketika kamu mengharapkan ingin kuliah di kampus A, namun akhirnya gak kesampaian, maka teguhkan hatimu. Kecewa itu wajar, namun yang tak wajar itu bila kecewa tersebut dibiarkan berlarut-larut.
Ketika kamu gagal, ada dua pilihan. Pertama, bukan saatnya untuk kamu memperoleh keberhasilan tersebut. Kedua, memang Allah memiliki rencana yang terbaik untukmu. Selalu berpositif thinking kepada Pencipta jauh lebih baik dibanding terus menggerutu dan menyalahkan diri sendiri. Apalagi sampai menyalahkan pencipta. Ketauhilah, kamu itu bukan siapa-siapa. Ada Sang Maha Penentu takdir yang siap menjamin hidupmu. Bisa jadi kalau kamu memaksakan masuk ke kampus A lewat jalur nyogok, damai, suap, dan sebagainya kamu gak akan mampu mengikuti pembelajarannya. Atau bahkan yang lebih parah Allah nggak meridhoi langkahmu, karena jalan yang kamu pilih jelas bukan jalan yang benar. Saya yakin kamu paham akan hal itu. So, bila ada yang menawarkan hal seperti yang tersebutkan diatas, ya... kamu paham lah bagaimana seharusnya bersikap.
Intinya, belajarlah lebih membuka pikiranmu ke arah yang lebih positif. Karena pikiran yang sempit hanya akan menyiksa batinmu sendiri.
2. Jangan berputus asa
Tanpa melihat dari segi agama pun, putus asa adalah perbuatan yang sangat dilarang. Tidak perlu seorang muslim. Seorang atheis pun tentu sepakat bila berputus asa sangat tidak dianjurkan. Dan putus asa merupakan salahsatu sifat yang tidak disukai Allah subhanallahu wata'ala.
Lantas, hal yang perlu lakukan ketika hampir berputus asa adalah, move on. Kalau kamu gagal dalam jalur SNMPTN, move on lah dari rasa kecewa tersebut dan cobalah jalur lain. Bila kamu masih merasa penasaran dan yakin dengan incaran awal, cobalah untuk mengikuti jalur lain. Jaul SBMPTN, Uji Tulis, dll. Dalam hal ini, kamu juga perlu mencari banyak informasi mengenai incaran kamu. Agar kamu tau sebesar apa tantangan yang kamu hadapi, dan seberapa besar presentasi keberhasilanmu untuk goal ke incaranmu ini.
Intinya, ingat ! "Laa yukallifu llaahu nafsan illa wus'ahaa" Allah tidak akan membebani seorang makhluk kecuali dengan kesanggupannya !
3. Belajar bukan hanya dengan pikiran, tapi juga dengan hati dan usaha
Untuk kamu yang saat ini kuliah gak sesuai passionmu, hmm... Saya akui ini lumayan sult ya. Karena saya sendiri menjalankan sesuatu dengan melibatkan pikiran, hati, dan usaha tentunya. Bila pikiran kamu mampu diajak bekerja, bagus. Namun hati juga perlu kamu perhatikan. Karena yang meneguhkanmu di tengah gelombang ujian salahsatunya adalah hati. Bila kamu menyukai suatu hal, tak peduli seberapa sering kamu jatuh, kamu akan tetap menyukai hal itu. Ta peduli seberapa sulit materi kuliah yang kamu dapat, bila kamu terlanjur mencintai jurusan yang kamu pilih, kamu akan tetap mejalani semuanya dengan hati yang tak menggerutu. (Harusnya sih gitu...) Btw, gimana dengan kamu ? Masih suka menggerutu kah ?
Demikian sedikit celotehan saya mengenai hhmm.. apa ya ? Entah, saya juga bingung. Simpulkan aja sendiri. Hehehe. Saya mengatakan hal diatas, karena saya pernah mengalaminya. Kecewa, hampir putus asa, jenuh, wa akhihi. Saya pernah merasakannya. Oleh karena itu, kuy sharing ! Hehe.
Sekian, mohon maaf untuk kesalahan pengetikan maupun kata-kata yang kurang layak. Kesempurnaan datangnya hanya dari Allah, dan kekurangan datangnya dari saya. Semangat ! Selamat Berjuang !
Wassalaamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh
Komentar
Posting Komentar