Gold Ink and White Paper ?

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُِ

Assalaamu'alaikum Reader yang saya cintai dan yang mencintai saya ! *Lho ?? (Oke, ini gak serius.😂)

Gimana kabarnya pagi ini ? Baik ? Sehat ? Masih kuat ? (Menghadapi kenyataan. ✌)
Oke, semoga selalu dalam lindungan-NYA. Aamiin.

Kali ini ya.. seperti biasa. Gue mau ngere-post dan sedikit membahas tentang postingan gue beberapa hari lalu di ig.
(Abisnya gue bingung mau ngebahas apa lagi. 😑)

Oke, ini dia postingannya.~

👩👶👩 Kertas putih yang Polos 👩👶👩 Kertas putih yang polos...
Kau tahu bukan betapa polosnya selembar kertas yang satu ini ?

Tidak hanya orang tua, orang disekitar juga bisa menjadi tinta bagi kertas putih ini.
Kertas putih ini akan tumbuh sesuai dengan tinta yang tergores di permukaannya.

Menjadi muslim, kafir, atau pun tak beragama. Menjadi pribadi yang terpuji, maupun tercela. Semua tergantung tinta yang tergores. Karena yang tergores, itulah yang Ia tahu. "Jadilah tinta emas yang siap menggoreskan kertas putih yang kau temui. Dimanapun ! Kapanpun !"

~*~

Beberapa saat lalu, dosen agama gue membahas tentang pertanyaan "Sejak kapan kita mulai menjadi Islam ?"
Hmm.. mendengar pertanyaan diskusi dosen gue 1 ini, sempet kepikiran di benak gue, "Ehh, iya ya ? Kok gak kepikiran ?"

Dari pertanyaan yang ada, jawaban yang dikeluarkan pun beragam. Ada yang beralasan "Sejak saya ngucap syahadat pak !" Ada juga yang jawab, "Sejak lahir pak ! Kan baru keluar langsung diadzanin." Ada juga yang jawab, "Turunan Islam pak." Dan beragam jawaban lainnya.

Sebelum gue bahas lebih lanjut, menurut reader, sejak kapan kalian menjadi Islam ? Boleh tuh didiskusikan (ama siapa ?) Ya.. bisa sama teman (yang jelas punya dasar ilmunya) atau guru ngaji kalian.

Dan.. dari penjabaran dosen gue, beliau udah ngejelasin secara menyeluruh. Beliau menyimpulkan, adzan ketika bayi baru lahir itu sebuah simbolis. (Lha terus kapan dong jadi Islam nya ?)

Nah.. bisa dibilang Islam, ketika dia bersyahadat, meyakini, dan memahami makna syahadat itu sendiri.

Oke, gue cukupkan pembahasan tentang dosen gue. Sekarang kita beralih ke cerita diatas.

Kertas putih. Ya.. lo tau lah ya betapa polos dan bersihnya kertas yang satu ini. Nah, justru karena saking polos dan bersihnya, kertas ini jadi rawan terkena noda.

Kertas putih ini diibaratkan sebagai seorang anak kecil. Dan.. orang tua diibaratkan sebagai tinta utamanya. Karena mau gak mau perlu diakui bahwa perkembangan dan pertumbuhan anak tergantung bagaimana cara orang tuanya mendidik.
(Terus, ada lagi gak tinta" lain yang berperan ???) Kalo menurut gue, jelas ada. Karena apa ? Masih ada orang sekitar yang berkomunikasi sama si anak kecil ini.
Dan orang lain disini gue ibaratkan sebagai tinta biasa.

Kadang gue suka miris, ketemu sama anak yang berbicara gak sesuai dengan usianya (bicara yang gak sopan maksud gue. 😑) Ya.. kenapa juga dia harus jadi korban tinta-tinta yang gak sesuai ? Seharusnya orang tua lebih bisa protec si anak

Jadi, kembali lagi seperti di awal. Bagi reader yang belom dititipkan selembar kertas putih dari Allah, ada pesan nih !

"Jadilah tinta emas yang selalu siap menorehkan tintanya kapan pun ! Dimana pun !"

Oke, gue rasa cukup sekian. Karena ya.. gue ngantuk. Wkwkwk. (Terus ??)
See you ! Jazakumullah khairan katsiran !
Wassalaamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُْ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Bakteri, Virus, Jamur, dan Protozoa

Dosis Obat